Selamat pagi. Kiranya Anda diliputi sukacita penuh di dalam Tuhan, sehingga hari ini Anda bisa menjadi maksimal menjalani hari ini. Dan sebelum Anda melakukan aktivitas, mari ambil waktu untuk merenungkan Firman ini.
Ayat Renungan: Amsal 15: 32 – “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.”
Pertanyaan Renungan: Saat Anda mendapat teguran, bagaimana Anda meresponinya?
Kalau kita bisa jujur, dikoreksi bisa jadi hal yang menyebalkan. Hal ini bisa terjadi karena kita merasa jauh lebih tahu dari orang lain. Akibatnya, kita berpikir jika koreksi atau teguran adalah bentuk sikap menyudutkan kita.
Tapi kita perlu sadari bahwa saat kita menolak koreksi atau teguran, kita sedang menghambat pertumbuhan diri kita. Seperti ketika kita mempertahankan kebiasaan atau karakter yang kurang baik di mata orang lain, maka kita sedang menahan diri kita untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Inilah yang ditekankan di Amsal 15: 32, “Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.”
Seperti seorang anak, di rumah kita punya orangtua sebagai figur otoritas. Ada banyak kondisi yang bisa membuat anak menolak untuk taat kepada orangtua. Tapi Firman Tuhan menegaskan bahwa ketika seorang anak gagal menaati orangtua, maka akan sulit baginya untuk menaati Tuhan (Efesus 6: 1). Karena Tuhan menempatkan mereka sebagai pembimbing dan penuntun kita.
Ibrani 12: 11 menyampaikan, “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.”
Langkah sederhana untuk kita bisa menjadi pribadi yang mau terbuka dengan teguran adalah dengan mengingat bahwa “Ketaatan adalah bagian sikap takut akan Tuhan” (Amsal 1: 7). Karena dengan mau terbuka kita sedang mengizinkan diri kita dididik dan dibentuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Hari ini, mari ambil waktu untuk merefleksi diri tentang bagaimana Anda meresponi teguran selama ini? Di bagian mana Anda masih gagal melakukannya? Mintalah supaya Tuhan memberikan Anda hati yang terbuka untuk menerima didikan.
Selamat berpraktek. Tuhan Yesus Memberkati.